Pacitan Tabloidguntur.com -Goa ini terletak cukup jauh dari pusat kota Pacitan. Berhubung saya
membawa kendaraan pribadi, maka waktu keberangkatan bisa diatur sesuka
hati. Tentunya sudah menjadi rahasia umum bila Goa Gong menjadi salah
satu destinasi wajib bila berkunjung ke Pacitan.
Kesan pertama saya berkunjung ke goa ini adalah transformasi. Perubahan
atau transformasi dari sebuah goa alami menjadi sebuah destinasi wisata
keluarga. Banyak perubahan yang diberikan untuk memberikan kenyamanan
kepada pengunjung, sehingga keaslian goa pun perlahan terkikis.
Dimulai
dari akses menuju perut goa yang sudah terdiri dari puluhan anak tangga
buatan, lampu di segala penjuru yang membuat senter menjadi seperti
kurang berguna, juga beberapa blower atau kipas angin yang membantu
memastikan pengunjung bisa bernafas di dalam perut goa. Secara sekilas
seakan-akan terkesan sedang menjelajah ke dalam goa buatan. Berdasarkan
penuturan pemandu, proses transformasi ini mulai dilakukan sejak tahun
1995.
Kesan berikutnya adalah minimnya perlindungan terhadap
stalaktit-stalakmit yang sedang berkembang. Pengunjung dapat dengan
mudah menyentuh, atau bahkan memukul stalaktit-stalagmit didalam goa.
Seperti yang kita tau, proses tumbuhnya stalaktit-stalakmit membutuhkan
waktu yang tidak sebentar dan tentu saja gangguan ini berakibat fatal.
Padahal daya tarik utama Goa Gong sebagai destinasi wisata adalah pesona
dari stalaktit dan stalakmit yang terdapat didalamnya. Alangkah baiknya
bila diberikan sebuah edukasi mengenai proses tumbuhnya
stalaktit-stalakmit untuk meminimalisasi kerusakannya.
Sebagian besar batuan termasuk stalaktit-stalakmit didalam goa terdiri dari marmer onyx berwarna merah. Bebatuan paling indah sebagian besar terletak diposisi yang sulit dijangkau tangan manusia. Patut disayangkan, dibeberapa bebatuan mulai terdapat bercak kehitaman yang muncul seiring banyaknya pengunjung genit yang rajin mengelus bebatuan. Tak heran bila batu-batu yang berada dalam jangkauan pengunjung mulai memudar keelokannya.
Sebagian besar batuan termasuk stalaktit-stalakmit didalam goa terdiri dari marmer onyx berwarna merah. Bebatuan paling indah sebagian besar terletak diposisi yang sulit dijangkau tangan manusia. Patut disayangkan, dibeberapa bebatuan mulai terdapat bercak kehitaman yang muncul seiring banyaknya pengunjung genit yang rajin mengelus bebatuan. Tak heran bila batu-batu yang berada dalam jangkauan pengunjung mulai memudar keelokannya.
Bagi mereka yang berharap untuk caving (susur goa) layaknya menelusuri
goa alam dengan segala kealamiannya, maka siap-siaplah untuk kecewa.
Namun bagi mereka yang ingin mengenalkan keindahan goa kepada anak-anak
atau berwisata masuk ke perut bumi bersama keluarga, maka tempat ini
adalah solusi terbaik. [DW]
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !