Reporter :
Akbar
Bojonegoro Tabloidguntur.com - Sejumlah petani di Desa Ngampel, Kecamatan Kapas,resah dengan
masuknya minyak mentah diareal persawahan mereka. Diduga kuat minyak
mentah yang terbawa aliran air itu berasal dari pemboran migas Sumur Pad
B Sukowati, Blok Tuban yang dioperatori Joint Operating Body Pertamina –
PetroChina East Java (JOBP-PEJ).
Suri (40), salah satu petani yang memiliki satu petak sawah yang
berada tepat di sebelah selatan Pad B Sumur Sukowati mengatakan, cairan
minyak mentah itu mulai mengalir dipersawahan warga sejak, Senin siang
(18/2/2013) kemarin. Minyak tersebut terbawa air hujan kemudian masuk
keareal persawahan. Warna air menjadi kecoklat-coklatan dan berminyak.
“Kemarin langsung saya laporkan ke Pak Lurah tapi sampai pagi ini
belum ada tindak lanjut. Paling tidak disampaikan kepada pemilik
proyek,” jelasnya sambil menunjuk lokasi sawah miliknya.
Dia menegaskan, jika minyak meluber kesawah warga ini tidak segera
ditangani bisa membuat tanaman padi mati dan bahkan lahan sawah nantinya
akan sulit ditanami.
“Kami minta masalah ini segera ditangani. Jangan sampai sawah kami
mati akibat pencemaran itu. Karena ini satu-satunya gantungan hidup
kami,” harap Suri.
Hal yang sama diungkapkan, Karjono (65), pemilik sawah lainnya.
Menurut dia meskipun jumlah cairan minyak yang terbawa aliran air tidak
sebanyak kemarin, namun masih banyak cairan minyak mentah yang menempel
dinding pembatas pemboran Pad B. Cairan itu menggumpal berwarna coklat
kental.
“Jika minyak ini benar berasal pemboran saya dan petani lainnya akan minta ganti rugi JOB,” tegas Karjono.
Dia mengungkapkan, jumlah pemilik sawah yang berdekatan dengan
dinding pembatas proyek Pad B ada tujuh orang. Mereka adalah Samidi,
Suri, Yanto, Siono, Santoso, dan Sandio. Total luas sawah sekitar 2
hektar.
Terpisah, Field Admint Superintendant, Joint Operating Body Pertamina
Petrochina East Java (JOB-PPEJ), Hananto Aji membenarkan, minyak
tersebut berasal dari sisa minyak dilokasi pembakaran yang rembesannya
terbawa air.----------(Kuprit)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !