Reporter :
Sujatmiko
Tabloidguntur.com -Penyakit chikungunya menyerang sejumlah warga di Kabupaten
Bojonegoro, Jawa Timur. Penyakit yang ditularkan lewat gigitan nyamuk
spesies Aedes Aegypti ini menyebar setelah banjir dari sungai Bengawan
Solo surut. Penderita yang terjangkit virus chikungunya menyebar di Desa
Ngamel, Kecamatan Kapas, Bojonegoro.
Gejala yang dirasakan
penderita, di antaranya demam tinggi, mual, pusing dan ngilu-ngilu di
persendian tulang. Data sementara, ada sekitar 20 penderita yang
terjangkit chikungunya. Tetapi, jumlah ini bisa lebih, terutama di Desa
Ngampel. Kemudian juga menyebar ke desa tetangga seperti Desa Campurejo.
Sebagian warga berobat di Puskesmas Kapas dan ke Kota Bojonegoro. Desa Ngampel memang dikenal banyak rawa-rawa. Terutama di lokasi pengeboran minyak dan gas sumur Sukowati, Bojonegoro yang dikelola kontraktor asing dan Pertamina.
Camat Kapas Ardiono mengatakan, untuk mengantisipasi penyebaran, ia sudah memerintahkan pengasapan di Desa Ngampel dan desa-desa tetangga. “Sudah ada tindakan,” katanya.
Sebagian warga berobat di Puskesmas Kapas dan ke Kota Bojonegoro. Desa Ngampel memang dikenal banyak rawa-rawa. Terutama di lokasi pengeboran minyak dan gas sumur Sukowati, Bojonegoro yang dikelola kontraktor asing dan Pertamina.
Camat Kapas Ardiono mengatakan, untuk mengantisipasi penyebaran, ia sudah memerintahkan pengasapan di Desa Ngampel dan desa-desa tetangga. “Sudah ada tindakan,” katanya.
Dia menambahkan, staf kesehatan dari Puskesmas sudah turun ke lapangan dan aktif memberikan pengobatan ke masyarakat. Tidak hanya di Desa Ngampel, tetapi sebagian desa-desa di Kecamatan Kapas, di sebelah timur. Seperti, Desa Semanding dan Bakalan, yang dikenal banyak genangan air dan rawa-rawa.
Kepala
Seksi Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Muhammad Iksan, membenarkan, ada
sebagian warga yang tertular chikungunya. Tetapi, ia belum mendapatkan
laporan secara rinci dari Puskesmas Kapas. Dia menyebutkan, chikungunya
di Kecamatan Kapas, belum dikategorikan Kejaian Luar Biasa. "Kejadian
ini, akan terus mendapat perhatian," katanya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !