Minggu 07 Oktober 2012
Reporter : Intan IFC

Tepat pukul 22.00 WIB, enam
perwira polisi terlihat menuju ruang dalam KPK. Di antara rombongan
tampak sejumlah pejabat Polda Metro Jaya, yakni Direktur Reserse
Kriminal Umum (Direskrimum) Kombes Toni Harmanto, Kasubdit Resmob
Ditreskrimum AKBP Herry Heryawan, dan Kasubdit Jatantras Dirkrimum AKBP
Helmi Santika.
Sumber di KPK menuturkan, polisi diduga mencari-cari kesalahan masa
lalu penyidik KPK,Kompol N.Menurutnya, Kompol N merupakan penyidik
sentral dalam kasus simulator SIM.“Dia panglimanya penyidik
KPK,”ungkapnya. Dari informasi yang dihimpun, Kompol N yang dimaksud
adalah Kompol Novel. Yang bersangkutan pernah bertugas di Polda Bengkulu
pada tahun 2004.
Saat bertugas di Polda Bengkulu,Kompol Novel sempat menembak penjahat
yang melarikan diri dan peluru yang dilepaskannya mengenai warga sipil.
Setelah delapan tahun berselang, kasus itu diduga sengaja diungkit oleh
kepolisian. Merespons aksi pengepungan oleh polisi tadi malam, puluhan
aktivis antikorupsi mendatangi KPK untuk mendukung lembaga antikorupsi
tersebut.
Datang pula Wamenkumham Denny Indrayana, Rektor Universitas Paramadina
Anies Baswedan,dan anggota Komisi III DPR Martin Hutabarat. Puluhan
polisi berseragam terlihat mengawasi aksi para aktivis antikorupsi
tersebut. Polisi berpakaian preman terlihat berlalu lalang di antara
kerumunan wartawan dan aktivis yang menyampaikan aksi mendukung KPK.
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto saat dihubungi wartawan mengingatkan
Mabes Polri untuk menyelesaikan masalah yang ada dengan tidak melawan
hukum.“Kami perlu mengingatkan siapa pun, apalagi penegak hukum. Bila
ada yang tidak berkenaan, selesaikan masalah dengan cara hukum. Tidak
dengan melawan hukum. Apalagi dengan cara yang potensial disebut sebagai
teror,”ujarnya. [Int]
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !