12 September 2012
Reporter : Agus/Wow
Reporter : Agus/Wow
Bojonegoro Guntur,-Pelatih Timnas KPSI, Alfred Riedl, tak peduli dengan niat pengurus PSSI
pimpinan Djohar Arifin yang ingin melaporkannya ke FIFA. Saat ini, Riedl
hanya fokus pada pembinaan skuad timnas berjuluk The Real Garuda.
"Saya cukup terkejut ketika mengetahui berita tersebut. Tapi saya persilahkan Djohar Arifin Husin melakukan apa saja, saya tidak begitu peduli," ujar pelatih Austria itu dalam jumpa pers di Hotel Agrokusuma Malang, Selasa (11/9). "Seharusnya mereka menyelesaikan dulu tanggung jawabnya kepada saya sebelum bicara yang lainnya."
Riedl memang masih kecewa karena Djohar cs belum membayar sisa kontrak. Sebelumnya ia dipecat karena dinilai tidak memiliki ikatan kerja resmi dengan PSSI. Pasalnya, Riedl dikontrak dengan salah seorang pengurus di era sebelum kepemimpinan Djohar.
Ancaman melapor ke imigrasi dan FIFA diungkap Direktur Legal PSSI Finantha Rudy. Ia menilai kalau Riedl tak punya visa kerja di Indonesia. Karena itu, Finantha berharap FIFA bisa memberikan sanksi tegas.
"Riedl datang sebagai apa, Pelatih kepala? Ada kontraknya? Kapasitasnya sebagai apa? Kok orang asing ikut-ikutan, memang ada visa nya?" ujar Finantha. "Dengan siapa dia dikontrak, jika mengaku PSSI, maka itu tidak benar karena sudah selesai kontraknya saat dipecat. Jika dengan yang lain, maka bukti kontraknya tidak jelas."
"Saya cukup terkejut ketika mengetahui berita tersebut. Tapi saya persilahkan Djohar Arifin Husin melakukan apa saja, saya tidak begitu peduli," ujar pelatih Austria itu dalam jumpa pers di Hotel Agrokusuma Malang, Selasa (11/9). "Seharusnya mereka menyelesaikan dulu tanggung jawabnya kepada saya sebelum bicara yang lainnya."
Riedl memang masih kecewa karena Djohar cs belum membayar sisa kontrak. Sebelumnya ia dipecat karena dinilai tidak memiliki ikatan kerja resmi dengan PSSI. Pasalnya, Riedl dikontrak dengan salah seorang pengurus di era sebelum kepemimpinan Djohar.
Ancaman melapor ke imigrasi dan FIFA diungkap Direktur Legal PSSI Finantha Rudy. Ia menilai kalau Riedl tak punya visa kerja di Indonesia. Karena itu, Finantha berharap FIFA bisa memberikan sanksi tegas.
"Riedl datang sebagai apa, Pelatih kepala? Ada kontraknya? Kapasitasnya sebagai apa? Kok orang asing ikut-ikutan, memang ada visa nya?" ujar Finantha. "Dengan siapa dia dikontrak, jika mengaku PSSI, maka itu tidak benar karena sudah selesai kontraknya saat dipecat. Jika dengan yang lain, maka bukti kontraknya tidak jelas."
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !