Reporter : Agus/H
Bojonegoro Guntur,- Harga
komoditas perkebunan utamanya tembakau pada musim panen kali ini
dipastikan tidak sebaik pada musim panen tahun – tahun yang lalu.
Kondisi ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Bojonegoro namun hampir
diseluruh wilayah seperti Lumajang, Madura, Wonosobo, Temanggung dan
beberapa wilayah lain di Indonesia. Hal ini diungkapkan Bupati
Bojonegoro Kang Yoto.
Penurunan harga tembakau ini,
menurut Bupati, dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni antara lain
kualitas dari tanaman tembakau itu sendiri. Jika kualitas baik dan
memenuhi standart maka harga akan menyesuaikan namun jika kualitas
rendah maka harga jual tembakau juga akan rendah karena tidak memenuhi
mutu dan klasifikasi. Yang harus diubah adalah pola pikir para petani,
selama ini jika harga dipandang bagus maka petani akan memanen tanaman
mereka walau dari segi unsur belum waktunya untuk panen, mengabaikan
pada waktu panen.
Padahal jika mau sedikit
bersabar maka keuntungan lebih yang dapatkan yakni kualitas tembakau
yang baik karena memang sudah waktunya panen. Yang kedua harga tembakau
dipengaruhi oleh komoditas internasional. Sama halnya dengan minyak,
harga tembakau dipengaruhi dengan harga internasional jika harga
internasional bagus maka akan juga berdampak dengan harga dalam negeri.
Faktor ketiga yang mempengaruhi
harga tembakau adalah kebutuhan pabrikan, jika pabrikan dan gudang
tembakau membutuhkan jumlah, maka otomatis harga tembakau juga akan
meningkat. Dan jika kebutuhan mereka aman dan ketersediaan memang sudah
cukup maka pabrikan juga tidak akan melakukan pembelian. Hal ini pula
akan berdampak pada harga tembakau dipasaran. seperti tahun ini, untuk
antisipasi melimpahnya panen dan terbatasnya kebutuhan pabrikan
pemerintah Kabupaten Bojonegoro telah menyediakan anggaran 7 milyar
rupiah.
Anggaran ini nanti diharapkan
bisa membeli hasil panen tembakau milik petani dengan catatan tentunya
kualitas sesuai dengan standart yang telah ditentukan. Anggaran 7 Milyar
ini akan dimanfaatkan sehingga para petani kita tidak akan mengalami
kerugian akibat rendahnya harga tembakau.Dalam kesempatan ini Bupati
menjelaskan bahwa musim panen kali ini PT Djarum akan melakukan
pembelian tembakau kering milik petani sejumlah 3 ribu ton. Oleh
karenanya petani diharapkan untuk tidak panik dan khawatir jika hasil
panen tembaku tidak akan terbeli.
Selain PT Djarum berapa pabrikan
lain juga akan melakukan pembelian. Namun ada catatan penting yang
harus diingat dan dipelajari bersama dari pengalaman tahun lalu. saat
harga tembakau bagus ada beberapa petani yang menjadi binaan dan mitra
dari PT Gudang Garam yang sedikit membuat kekeliruan, seharusnya mereka
menjual kepada Gudang Garam namun justru menjualnya kepada pihak lain.
Dengan menyadari dan mengakui bahwa ini adalah kesalahan dan dosa kecil
yang telah kita lakukan. Ini harus menjadi pelajaran dan pengalaman yang
harus kita pikirkan bersama.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !