Reporter :
Eko Cayono
Bojonegoro Tabloidguntur.com - Terendamnya lahan pertanian akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo,
memaksa sejumlah petani memanen dini padinya. Mereka khawatir jika tidak
segara dipanen padi akan membusuk terendam air.
Dari pantauan Beritaguntur.com, sejumlah petani yang
memanen padinya sebelum masa panen terlihat di wilayah Kecamatan Kanor.
Hampir semua lahan pertanian di daearah aliran sungai bengawan Solo
(DAS) diwilayah Kanor terendam air sejak dua hari lalu.
Rata-rata padi yang terendam berusia 20 hari hingga 70 hari. Bahkan ada tanaman padi yang tinggal menunggu panen juga terendam.Seperti di Desa Simbatan, Kecamatan kanor, saat ini seluruh tanaman
padi petani sudah terendam air semua. Yang terlihat tinggal pucuknya
saja. Karena takut padi membusuk petani memilih memaksa dini tanamanya.
“Mumpung belum rusak mas, saya panen. Kalau dibiarkan bisa busuk,” kata salah satu petani Desa Simbatan, Nurhadi.
Diakuinya, lahan padinya seluas sekira setengah hektar itu dalam
waktu dekat ini akan dipanen. Namun karena terendam air luapan bengawan
dirinya terpaksa memanen lebih awal.
“Padahal seminggu lagi waktunya panen,” ungkap Nurhadi dengan raut muka sedih.
Akibat panen dini ini dirinya belum bisa menaksir berapa kerugian
yang diderita. Sebab dengan memanen dini hasil panen yang didapat pasti
tidak maksimal.
“Jelas rugi mas. Hasilnya tidak maksimal. Tapi kalau tidak dipanen sekarang malah rugi besar,” pungkas Nurhadi.
Sementara itu, Darmawan Camat Kanor melalui ponselnya Minggu siang
(17/2/2013) pukul. 14.15 Wib menjelaskan bahwa memang benar wilayah Desa
Simbatan petaninya memanaen lebih awal, sekira 95 ha padi siap panen
mengalami banjir dan akhirnya dipanen awal. “ Untuk yang di Desa Piyak
ada 5 ha padi yang baru tanam terendam, tanaman padi tersebut baru
berumur 20 hari,” Tegasnya yang sejak semalam siaga.
Sesuai data di Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Bojonegoro, akibat
meningkatnya permukaan air bengawan Solo membuat banjir terus meluas.
Saat ini sawah terendam seluas 2.680 hektar dengan rincian tanam padi
seluas 2.222 hektar dan palawijo 33,5 hektar. Diprediksikan kenaikan air
akan terus terjadi karena debit air diwilayah hulu masih tinggi. (Kuprit)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !