Tabloidguntur.com - Sebanyak 120 intelijen gabungan dari Kepolisian Daerah
Jawa Timur dan Kepolisian Resor Bojonegoro mulai disebar ke desa-desa di
27 kecamatan bersamaan dengan dimulainya masa tenang berkaitan
Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Bojonegoro.
Mereka akan bertugas hingga saat pencoblosan
Sabtu, 10 November 2012. Di antaranya, mengamati situasi selama masa
tenang sehingga bisa dijadikan pertimbangan penting pengamanan pada saat
pencoblosan.
Mereka juga memetakan beberapa daerah yang
dianggap rawan kerusuhan, terutama di Kecamatan Kota Bojonegoro, dan
sebagian kawasan pinggiran, seperti Kecamatan Gondang, Kecamatan
Kedewan, dan Kecamatan Margomulyo, yang berjarak sekitar 45 kilometer
dari Kota Bojonegoro.
Selain itu, kepolisian Bojonegoro
mengantisipasi adanya pengerahan massa dari luar kota, seperti Kabupaten
Tuban, Lamongan, dan sebagian dari Kabupaten Nganjuk. Apalagi, pada
saat kampanye pasangan Suyoto-Setyo Hartono dan pasangan Mohammad
Choiri-Untung Basuki, diduga terjadi pengerahan massa dari luar
Bojonegoro.
Itu sebabnya aparat kepolisian dikerahkan untuk memperketat pengawasan daerah perbatasan dari dan ke Bojonegoro.Kepala
Subbagian Bina Mitra Polres Bojonegoro, Ajun Komisaris Polisi Subarata,
membenarkan pengerahan aparat intelijen itu.
"Kami memang menyebar
petugas intelijen. Itu hal yang wajar selama pelaksanaan Pilkada,”
katanya.
Selain
intelijen, telah dikerahkan 355 personel Brigade Mobil (Brimob)
Kepolisian Daerah Jawa Timur. Mereka dilengkapi kendaraan water cannon,
kendaraan taktis, juga anjing pelacak (K-9). Tim Brimob mulai masuk ke
Kota Bojonegoro dan sekitarnya. [AKB]
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !