Headlines News :
Home » » CEGAH PENYAKIT DIFTERI DENGAN IMUNISASI SEDINI MUNGKIN

CEGAH PENYAKIT DIFTERI DENGAN IMUNISASI SEDINI MUNGKIN

Written By Unknown on Selasa, 06 November 2012 | 1:30:00 PM

Reporter : RIYANTO

MADIUN Tabloidguntur.com - Akhir-akhir ini tenaga kesehatan di Kabupaten Madiun mendeteksi adanya kuman difteri yang menyerang mulai dari anak-anak sampai orang dewasa yang dapat menyebabkan kematian bagi penderita apabila terlambat mendapatkan pertolongan.

Oleh karena itu untuk upaya pencegahan dini dapat dilakukan dengan cara pemberia imunisasi tambahan terutama pada bayi dan anak usia 2 bulan sampai 15 tahun. Itulah yang mendasari Pemerintah Kabupaten Madiun mengadakan acara Sosialisasi Pelaksanaan Sub PIN Difteri di Pendopo Muda Graha.

 Hadir dalam acara tersebut perwakilan dari Kementrian Kesehatan RI, Muspika, Sekretaris Daerah, Ketua TP PKK beserta jajarannya, Kepala SKPD, Kepala Dinas Kesehatan, Direktur RSUD, Kepala Puskesmas dan Bidan se-Kabupaten Madiun.

Dalam sambutannya, Bupati Madiun H. Muhtarom S.Sos membuka acara secara resmi dan menyampaikan dua hal penting yaitu kewajiban melaksanakan program pemerintah tentang pemberian imunisasi dan kedua tentang program Sub PIN Difteri yang akan dilaksanakan. Penyakit difteri merupakan penyakit berbahaya dengan resiko kematian tinggi yang dapat dicegah denganimunisasi, Lebih lanjut dikatakan Muhtarom, salah satu upaya pemerintah menekan angka kematian pada anak adalah dengan pemberian imunisasi lengkap.

Pemberian vaksin secara lengkap sekaligus dapat meningfkatkan angka harapan hidup generasi muda sebagai penerus perjuangan di masa yang akan datang. Pelaksanaan imuniasasi dan upaya kita ini telah memiliki landasan hokum yaitu Undang-Undang Nomer 36 Tahun 2009 tentang kesehatan pasal 130 bahwa pemerintah wajib   memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak.

Masih dalam sambutannya, sejak 10 Oktober 2011 oleh Bapak Gubernur, Propinsi Jawa Timur telah ditetapkan sebagai wilayah dengan kejadian luar biasa (KLB) difteri, oleh karena terjadinya 323 kasus dengan 8 kematian di 34 Kabupaten/Kota. Sedangkan di Kabupaten Madiun telah terjadi 5 kasus difteri, tetapi dengan penanganan yang baik dari petugas kesehatan tidak ada kematian akibat difteri di Kabupaten Madiun. 
Hal ini membuktikan bahwa difteri merupakan penyakit yang berbahaya dan mematikan. Berdasarkan hasil pengamatan epidemiologis, kuman difteri yang ada di Kabupaten Madiun merupakan kuman hasil migrasi dari luar daerah.

Pada kesempatan yang sama, Muhtarom juga menjelaskan kegiatan imunisasi tambahan (SUB PIN) difteri akan kita laksanakan secara serentak di seluruh wilayah Kabupaten Madiun pada tanggal 12 sampai dengan 24 November 2012.  Secara  khusus Bupati meminta dukungan aparat TNI dan POLRI untuk mendukung pelaksanaan kegiatan ini. 

Untuk jajaran Dinas Kesehatan dan Puskesmas sebaiknya focus pada pelaksanaan pemberian imunisasi tambahan ini. Untuk Rumah Sakit Daerah , persiapkan sarana dan prasarana rujuikannya agar dapat menanggulangi kasus difteri dan kejadian ikutan pasca imunisasi secara aman, tepat dan cepat. [RYT]
 
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Head Office : Gg.Koramil No.28 Kapas - Bojonegoro | | (0353) 593 3256 - 081 259 061 188
Periklanan : Nurul Amalin 085 851 878 586
Copyright@ © 2012. Beritaguntur.com - Email: guntur_pusat@yahoo.co.id
Website Resmi Berita Nasional Tabloidguntur.com@ AGUS KUPRIT