Jum'at 12 Oktober 2012
Reporter : Iswan
Bojonegoro Tabloidguntur.com - Bojonegoro, Kota kecil yang diapit oleh Lamongan dan Tuban ini nampak 'tidak tenang' seperti biasanya. Masyarakat sedang menghadapi pesta demokrasi untuk menentukan nasib Kabupaten Bojonegoro kedepan nantinya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bojonegoro telah menetapkan lima pasangan calon dengan komposisi dua pasangan dari jalur perorangan dan tiga pasangan melalui mesin partai politik. Yang nantinya akan berkompetisi pada 10 November mendatang.
Namun demikian, perhelatan ini akan menjadi sangat sarat kepentingan para pendukung pasangan untuk dapat mendudukan calonnya ditampu kepemimpinan. Alasanya, tentu saja sumber daya alam yang dimiliki daerah yang pernah mendapat piala Adipura sebagai kota terbersih ini, yakni adanya pontensi besar terhadap minyak di Blok Cepu yang sedang dikembangkan saat ini.
Rektor Universitas Bojonegoro Slamet Kyswantoro tidak menampik adanya opini seperti itu yang berkembang. Pasalnya semua kandidat di Bojonegoro ini pasti berlomba-lomba karena adanya tambang minyak yang terus sedang digali.
"Kalau itu, saya pribadi tidak bisa tutup mata semua orang tau, bahwa hampir semua kandidat di Bojonegoro berlomba, ya karena ada minyak," kata Slamet.
Slamet menilai, tidak akan ada lima kandidat bila tidak adanya orientasi para calon terhadap sumber daya alam yang dimiliki oleh Bojonegoro ini. Karena menjadi sebanding antara yang dikeluarkan dengan yang diperoleh ketika nanti menempati dan memiliki kewenangan terhadap hal tersebut.
"Seumpamanya di Bojonegoro tidak ada minyak, mungkin tidak sampai lima orang kandidat. Alasannya sekarang dana untuk kampnye saja berapa biayanya," ungkap dia.
Sehingga, menurut Slamet menjadi sebuah kewajaran saja bila para kandidat memang orientasinya seperti itu. Dengan catatan apa yang dihasilkan dari sumber daya alam tersebut semata-mata untuk kepentingan rakyat khususnya masyarakat di sekitar pengeboran dan umumnya rakyat Bojonegoro dengan membentuk mental-mental manusianya untuk tidak menjadi jiwa konsumtif dari adanya pendapatan tersebut.
"Yang terpenting adalah, dana perimbangan dari minyak nantinya harus betul-betul terealisir untuk kepentingan rakyat. Itu yang terpenting, khususnya kepada sumber daya manusia jangan hanya fisik (infrastruktur) saja," tegas dia. [Isw]
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !