Tuban Tabloidguntur.com - Sekitar 50 aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tuban,melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung Dewan
Perwakilan Rakayat (DPRD) Kabupaten Tuban.
Aksi diawali dari kawasan Jl.KH Mustain
Tuban. Selanjutnya para aktivis melakukan aksi jalan kaki menuju kantor
dewan melalui Jl. Basuki Rachmat.Kemudian melakukan orasi dengan membentangkan spanduk bertuliskan “Indonesia Berduka”.
Dalam orasinya, Koordinator Aksi, Agus
Budi Hermawan (26), mengatakan bahwa, banyaknya penanganan kasus yang
terkatung-katung dan tidak terselesaikan hingga saat ini.Ketua Pengurus Cabang PMII Tuban, juga
mengutarakan beberapa kasus yang belum terselesaikan. Seperti kasus
korupsi Pakain Seragam Harian (PSH) Pegawai Negri Sipil (PNS) pemkab
Tuban.
Hingga saat ini selama 2 tahun belum diselesaikan. Tuntutan yang
ke-dua adalah terkait kunjungan kerja ( Kunker) anggota dewan ke 5
negera.Selain itu, mahasiswa juga menyoal
penambahan anggaran dana dalam RAPBD 2013 untuk pembangunan Pendopo
Krido Manunggal Tuban, sebesar Rp. 5 Milyar harus dihapus. Adapun kasus
nasional yang disoroti adalah korupsi pembangunan Wisma Atlit Hambalang.
“Saya ingin ditemui anggota DPRD Tuban.
Sebelum itu kami tidak akan beranjak dari sini. Kami menuntut agar
kasus yang sedang terjadi di Tuban bisa diselesaikan. Pembangunan yang
molor agar diselesaikan dan penambahan dana itu berarti rencana tidak
matang, jangan sampai diberi tambahan dana,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, perwakilan aktivis
ditemui oleh anggota Komisi C DPRD Tuban. Salah satunya M. Musa
menjelaskan pihaknya sudah dibahas ulang terkait penambahan anggaran
pembangunan Pendopo. Dan soal Kunker ke Luar Negeri, Fraksinya meski
jika tetap dianggarkan tidak akan menggunakannya.
“Saya juga tidak setuju
Kunker luar negeri. Untuk penambahan dana pembangunan akan ditinjau
ulang, ” ungkap politisi Partai Golkar ini. [SG/isw]
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !