BLORA Tabloidguntur.com - Dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, cakupan
persalinan oleh tenaga kesehatan telah meningkat secara bermakna dari
61,4 % tahun 2007 menjadi 87,4 % tahun 2011. Dalam periode yang sama,
cakupan imunisasi campak meningkat dari 67 % menjadi 93,3 %. Status gizi
masyarakat juga menunjukkan perbaikan.
Prevelensi gizi kurang pada
balita tahun 2010 sebesar 17,9 % dan diharapkan turun menjadi 15 % pada
tahun 2015. Laporan menunjukkan bahwa 71 % balita mengunjungi posyandu
setiap bulan, ini berarti sekitar 14 juta balita memanfaatkan posyandu. Ini salah satu bukti bahwa Revitalisasi Posyandu berhasil.
Selain berbagai kemajuan dalam pembangunan kesehatan, saat ini kita tengah menghadapi tantangan baru, yaitu meningkatnya masalah penyakit tidak menular.
Selain berbagai kemajuan dalam pembangunan kesehatan, saat ini kita tengah menghadapi tantangan baru, yaitu meningkatnya masalah penyakit tidak menular.
Data Riskesdes 2010 menunjukkan 59 %
kematian di Indonesia disebabkan penyakit tidak menular, yang
membutuhkan biaya pengobatan yang sangat besar seperti stroke, kanker,
diabetes, gagal ginjal, dan penyakit jantung.
Pemerintah berupaya meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu dan menitik beratkan upaya promotif-preventif dengan tetap memperhatikan upaya-upaya kuratif-rehabilitatif. Untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan, maka jangkauan program jaminan kesehatan masyarakat diperluas, sedangkan pelayanan kesehatan ibu dan anak diperkuat dengan Program Jaminan Persalinan atau Program Jampersal sejak tahun 2011.
Sejak tahun 2011, pemerintah menyediakan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang berkisar antara Rp. 75 juta sampai Rp. 250 juta per Puskesmas per tahun. Dana BOK dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional Puskesmas, termasuk pembinaan Posyandu, percepatan penurunan angka kematian ibu dan anak, pemulihan gizi kurang dan gizi buruk di masyarakat.
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), pada saat ini Pemerintah sedang melakukan penyiapan palaksanaan SJSN bidang kesehatan untuk mewujudkan jaminan kesehatan semesta atau universal health coverage.
Pemerintah berupaya meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu dan menitik beratkan upaya promotif-preventif dengan tetap memperhatikan upaya-upaya kuratif-rehabilitatif. Untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan, maka jangkauan program jaminan kesehatan masyarakat diperluas, sedangkan pelayanan kesehatan ibu dan anak diperkuat dengan Program Jaminan Persalinan atau Program Jampersal sejak tahun 2011.
Sejak tahun 2011, pemerintah menyediakan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang berkisar antara Rp. 75 juta sampai Rp. 250 juta per Puskesmas per tahun. Dana BOK dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional Puskesmas, termasuk pembinaan Posyandu, percepatan penurunan angka kematian ibu dan anak, pemulihan gizi kurang dan gizi buruk di masyarakat.
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), pada saat ini Pemerintah sedang melakukan penyiapan palaksanaan SJSN bidang kesehatan untuk mewujudkan jaminan kesehatan semesta atau universal health coverage.
Pelaksanaan SJSN bidang kesehatan tersebut dimulai pada
tahun 2014 secara bertahap ditingkatkan cakupan kepesertaan hingga
mencapai jaminan kesehatan semesta pada tahun 2019. Langkah ini mencakup
penyiapan regulasi dan pemenuhan kebutuhan : sarana dan prasarana,
sumber daya, dan sosialisasi. Kelak, dengan terwujudnya jaminan kesehatan semesta pada tahun 2019, seluruh penduduk Indonesia mempunyai
jaminan kesehatan.
Dengan demikian setiap penduduk Indonesia dapat
memperoleh pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu tanpa
kendala pembiayaan. Pelayanan kesehatan ini mencakup aspek
promotif-preventif dan aspek kuratif rehabilitatif. Demikian petikan
sambutan Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A., MPH yang
dibacakan oleh Bupati Blora, Djoko Nugroho selaku Inspektur Upacara pada
Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-48 di halaman Setda Kab.
Blora.
Upacara diikuti pejabat dan Muspida Kab. Blora, tenaga kesehatan, Prajurit TNI-POLRI, Dharma Wanita Persatuan Blora dan Mahasiswa.Tema
Hari Kesehatan tahun ini adalah Indonesia Cinta Sehat, dengan sub tema
Ibu Selamat Anak Sehat.
Dijelaskannya, Indonesia Cinta Sehat adalah
refleksi dari sikap dan perilaku setiap insan Indonesia menjadikan
kesehatan sebagai dasar tindakan dan motivasi dalam kehidupan
sehari-hari. Sedangkan sub tema Ibu Selamat Anak Sehat dipilih karena
merupakan sasaran prioritas pembangunan kesehatan. Sasaran ini juga
merupakan sasaran Millennium Development Goals dan sasaran Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014.
Setelah upacara, Pemkab Blora menggelar resepsi di Pendopo Rumah Dinas Bupati. Pada acara tersebut juga digelar lomba tumpeng sekaligus penyerahan piala dan hadiah pemenang lomba dalam rangka memeriahkan HKN.
Setelah upacara, Pemkab Blora menggelar resepsi di Pendopo Rumah Dinas Bupati. Pada acara tersebut juga digelar lomba tumpeng sekaligus penyerahan piala dan hadiah pemenang lomba dalam rangka memeriahkan HKN.
Bupati berpesan agar seluruh tenaga kesehatan di Kabupaten Blora
mendukung dan melaksanakan program pemerintah demi peningkatan kesehatan
masyarakat. “Program pemerintah tanpa ada dukungan dari pelaksana di
lapangan tidak akan berhasil,” tandasnya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !