Probolinggo Tabloidguntur.com - Menyongsong Pemilihan Gubernur-Wakil
Gubernur Jawa Timur, Walikota-Wakil Walikota Probolinggo yang akan
diselenggarakan bersamaan pada 29 Agustus 2013 dan pemilu yang akan
diselenggarakan 4 April 2014, KPU Kota Probolinggo
menyelenggarakan kegiatan sarasehan bertemakan “Peningkatan Peran Serta
Masyarakat Dalam Pemilu dan Pemilukada Menyongsong Pemilihan Gubernur –
Wakil Gubernur Jawa Timur dan Walikota-Wakil Walikota Probolinggo” di
gedung serba guna “Mbok The.”
Kegiatan tersebut melibatkan pemangku kepentingan dari unsur partai
politik yang meliputi ketua partai politik yang terdaftar verifikasi di
Kota Probolinggo, unsur masyarakat meliputi organisasi profesi,
organisasi masyarakat, BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), Persatuan Alumni
Kemahasiswaan serta instansi terkait.
Hadir sebagai narasumber Anggota KPU Provinsi Jawa Timur Divisi Teknis
Penyelenggara dan Data, Agus Mahfudz Fauzi, M.Si dan Dosen FISIP
Universitas Airlangga Surabaya, Joko Susanto, SIP., M.Sc. Kedua
narasumber menyajikan tinjauan materi dari sisi yang berbeda.
Mahfudz
lebih memfokuskan paparannya kepada bagaimana menyiapkan peningkatan
peran serta pemangku kepentingan untuk kesiapan penyelenggara, peserta
dan pemilih pemilu dan pilkada berdasar peraturan per-UU-an, sedangkan
Joko memfokuskan paparannya kepada bagaimana membangun kesadaran
masyarakat dalam melaksanakan pemilu dan pilkada berdasar kaidah
kebangsaan dan demokrasi.
Keberhasilan munculnya atau terpilihnya pemimpin (Kepala Daerah, DPR, DPRD, DPD) yang baik sesuai kaidah demokrasi harapan masyarakat sangat bergantung pada beberapa aspek meliputi Badan Penyelenggara, Bakal Calon Pemimpin Yang Dipilih dan Calon Pemilih.
Peran serta masyarakat atau
pemangku kepentingan dalam membantu menyiapkan calon petugas yang
berkualitas sebagai bagian dari badan penyelenggara menjadi salah satu
tonggak keberhasilan terselenggaranya pesta demokrasi di tingkat daerah
maupun nasional.
Dengan kesadaran dan peran serta masyarakat dalam membantu menyiapkan
dan memunculkan bakal calon pemimpin, menciptakan iklim demokrasi yang
kondusif, diharapkan terpilih pemimpin yang berkualitas, baik yang
berasal dari partai politik maupun calon independen karena calon pemilih
benar-benar disuguhkan pilihan-pilihan calon pemimpin yang berkualitas.
Namun begitu, aspek Badan Penyelenggara yang baik, Tersedianya Calon
Pemimpin Yang Berkualitas harus diimbangi oleh calon pemilih yang
“cerdas.” Bagaimana peran serta masyarakat atau para pemangku
kepentingan membantu menyiapkan calon pemilih cerdas sehingga dapat
menggunakan hak pilihnya dengan benar, baik secara teknis maupun secara
norma sosial dan demokrasi. Sehingga pesta demokrasi yang
diselenggarakan menghasilkan tingkat legitimasi yang tinggi.
Terkait masalah money politik yang akhir-akhir ini marak terjadi dalam
setiap pelaksanaan pesta demokrasi di tingkat daerah. Joko berpendapat
kesalahan tidak seharusnya dilimpahkan sepenuhnya kepada masyarakat.
Joko lebih menyoroti bagaimana partai politik dan masyarakat bisa
menyuguhkan calon pemimpin berkualitas yang memang layak diperjuangkan.
“Masyarakat akan cenderung mengabaikan bahkan menolak money politik
seandainya memang tersedia pilihan pemimpin yang memang layak untuk
mereka perjuangkan” tegas Joko. [Kus]
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !