25 September 2012
Reporter : Muhajir
Ngawi Guntur, - Sejumlah mayat terapung di Waduk Pondok. Jenasah yang sudah membusuk itu
merupakan warga sekitar yang permukimannya diterjang banjir. Karena
lokasinya sulit dijangkau, tim search and rescue (SAR) dari unsur TNI
dan pemkab harus menggunakan bantuan perahu karet untuk mengevakuasi
korban.Dengan sigap, mereka mengusung satu persatu jenasah ke lokasi
lapang.
Jangan salah, banjir bandang dan mayat-mayat terapung itu bukan kejadian
sebenarnya. Melainkan hanyalah skenario yang merupakan bagian dari
simulasi gabungan Batalyon Yon Armed 12 Kostrad dan petugas Satkorlak
Pemkab Ngawi. “Meskipun simulasi, tapi kami jalankan serius,” terang
Mayor Arm fajar Catur, wakil Komandan Batalyon Yon Armed 12 Kostrad
Ngawi.
Simulasi yang menerjunkan sedikitnya 100 personel TNI itu diawali dengan
penyisiran daerah bencana. Tim langsung melakukan pertolongan bila
melihat warga yang keselamatannya terancam. Korban luka-luka, ibu hamil,
dan manula merupakan prioritas evakuasi.Mereka diangkut secara bergantian dengan perahu karet menuju areal yang
mudah dijangkau tim medis.
“Setelah itu, giliran mengevakuasi mayat yang
menjadi korban banjir. Pencarian terus dilakukan tim hingga batas yang
telah ditentukan,” jelasnya.
Dia menuturkan, simulasi tersebut dilakukan sebagai kewaspadaan bencana banjir. Itu tak lepas kondisi geografis sejumlah daerah Ngawi yang rawan banjir. Terutama di kawasan sepanjang aliran Bengawan Solo dan Sungai Madiun.
“Seperti beberapa tahun lalu, banjir melanda di sebagian wilayah
Ngawi. Bila tim tidak respon dengan ancaman banjir, tentu akan
kewalahan bila nanti banjir menerjang,” tegasnya.Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Eko Heru Cahyono
menambahkan, semua yang tergabung dalam satkorlak pemkab harus membekali
diri mengantisipasi ancaman banjir.
Begitu pula pihak-pihak yang peduli
dengan kegiatan kemanusian, dituntut aktif melakukan evakuasi korban
banjir. “Justru kami akan senang bila banyak pihak membantu kegiatan
kemanusia sebagai antisipasi bencana banjir,” ungkapnya.
Perlengkapan evakuasi sendiri, lanjut dia, sudah dipersiapkan BPBD
jauh-jauh hari. Di antaranya, perahu motor, pelampung, dapur umum, dan
peralatan penunjang kinerja lapangan. “Sudah ada sejumlah bantuan dari
Pemprov Jatim . Ini yang nantinya akan kami gunakan dalam evakuasi,”
tuturnya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !