"Investor
membidik produksi dan market teh jamus untuk dikelola secara profesional,
sejauh ini Pemkab masih mengkaji lebih dalam tentang keseriusan para investor
mengembangkan teh jamus," kata Bupati Ngawi Ir Budi Sulistyono, kemarin. Teh Jamus itu
sendiri adalah hasil produksi perkebunan terbesar di Ngawi. Perkebunan teh
Jamus terletak di Desa Girikerto sekitar 40 kilometer arah barat Ngawi.
Sejauh
ini, lanjut Budi Sulistyono, investor telah melakukan survey secara menyeluruh
terhadap segala potensi teh jamus. Baik itu pengeringan dan pengolahan yang
masih menerapkan racikan-racikan tradisional maupun perkebunannya sendiri yang
luasnya mencapai kurang lebih 418 hektar.
"Pemkab
mengupayakan agar dalam pelaksanaan kerjasama pengembangan teh jamus haruslah
menguntungkan kedua belah pihak, pemilik perkebunan Jamus dibawah manajemen PT
Candiloka dan investor peminat," urainya. Persoalan proses
produksi, Kanang sapaan akrabnya menambahkan, bahwa selama ini teh jamus
dikelola secara tradisional hal ini didasarkan pada keinginan pemilik untuk
menjaga cita rasa teh jamus yang telah dikenal sejak puluhan tahun yang lalu.
Akan tetapi pemkab secara berkala melakukan pembinaan mengingat kawasan
perkebunan jamus telah menjadi mata pencarian bagi masyarakat sekitar.
Selain persoalan
investor, lanjut Kanang, pemkab Ngawi juga terus mengupayakan perbaikan
infrastruktur menuju perkebunan jamus. Letaknya yang di dataran tinggi dengan
panorama Lereng Gunung Lawu memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan
sebagai salah satu obyek wisata andalan. Daya tarik wisata lainnya disekitar
Agrowisata Jamus adalah adanya air terjun Grojogan Songo Tuk Pakel dan adapula
makam tua pendiri kebun teh jamus, Van Der Rappart serta sumber air Lanang.
Menurut Bupati yang
juga Ketua DPC PDI Perjuangan setempat ini, bahwa perkebunan teh jamus adalah
salah satu obyek wisata unggulan di Kabupaten Ngawi. Sehingga secara bertahap
akan dilaksanakan pembangunan sarana dan prasarana pendukung obyek Agrowisata
Jamus. Beberapa perbaikan jalan telah dilakukan sejak tahun anggaran 2011 lalu.
Pada tahun anggaran selanjutnya akan dikonsentrasikan pada sarana pendukung
seperti gazebo peristirahatan, homestay dan wahana permainan anak.
"Sehingga
para wisatawan asing maupun domestik selain dapat menikmati cita rasa khas teh
jamus juga dapat menikmati keindahan panorama perkebunan yang berada di daerah
pegunungan lawu, serta dapat mengetahui secara langsung proses produksi
teh," pungkas kanang.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !