Headlines News :
Home » » Cuaca Exstrim Tanam Padi Tabela,Siapa Takut...???

Cuaca Exstrim Tanam Padi Tabela,Siapa Takut...???

Written By Unknown on Kamis, 04 Oktober 2012 | 9:21:00 PM

Reporter: Agus Setiyadi/M.Ya'kub
 
Tabloidguntur.com,-Usaha budidaya padi konvensional banyak menyerap tenaga kerjamulai dari kegiatan pengolahan tanah, penanaman dan pemanenan.Sementara ketersediaan tenaga kerja atau buruh tani mulai berkurang karena banyak generasi muda enggan untuk terjun ke pertanian. 

Selama ini tenaga kerja khususnya yang berperan dalam kegiatan tanam dilakukan oleh kaum perempuan yang sudah tua.

Di masa mendatang diperkirakan akan semakin sulit mencari tenaga kerja untuk tanam padi. Dan biasanya masa tanam yang serempak sehingga pada masa itu terjadi peningkatan permintaan tenaga kerja, dilain pihak ketersediaanya terbatas.

Oleh karena itu, sangat perlu dicari cara lain dalam usaha budidaya padi yang dapat menghemat penggunaan tenaga kerja.Tabela merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan. Tabela (Tanam Benih Langsung),Sistem TABELA mulai di budidayakan di Wilayah Kecamatan Sukosewu. 

"Di Kecamatan Sukosewu Demplot Padi Tabela seluas 5 Ha,yaitu di lahan Pertanian Desa Semen Kidul,sedangkan untuk Kaji Trap juga sebanyak 5 Ha di Desa Duyungan,Ujar Qomarudin selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian Sukosewu kepada Tabloidguntur.com".

Ditambahkan saat perbincangannya Qomarudin mengatakan bahwasannya untuk sistim Tabela ini akan di budidayakan terus di Wilayah kerjanya di Kecamatan Sukosewu.Sistem Tabela dimana benih padi langsung disebar di lahan budidaya tanpa melalui proses penyemaian terlebih dahulu. 

Cara ini berbeda dengan budidaya padi sistem pindah tanam atau transplanting, dalam hal pembibitannya. Kegiatan lainnya relatif sama. Dalam sistem pindah tanam, benih padi disemaikan terlebih dahulu di lahan yang terpisah dengan  lahan budidaya.Dengan demikian, dibutuhkan tenaga untuk persiapan lahan semai, penyebaran benih, pencabutan bibit yang sudah siap tanam (dalam Bahasa Jawa: ngarit), dan tenaga tanam.

Ditambah lagi tenaga transportasi untuk memindah bibit dari lokasi penyemaian menuju ke lokasi budidaya, karena seringkali lahannya berjauhan.Dalam tabela tenaga untuk melakukan kegiatan-kegiatan tersebut tidak ada.Jadi dengan tabela dapat mengurangi penggunaan tenaga kerja yang tentunya dapat mengurangi biaya produksi jika menggunakan tenaga kerja upahan atau buruh tani. 

Sistem tabela telah lama dikenal masyarakat Indonesia sebagai suatu sistem tradisional budidaya padi gogo atau gogo rancah yang dilakukan di tanah kering yang telah diolah. Sedangkan tabela dilakukan pada sawah berlumpur yang telah diolah secara sempurna. Sistem tabela telah umum digunakan di luar negeri di daerah dengan irigasi terjamin. [Ag/Bs]








Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Head Office : Gg.Koramil No.28 Kapas - Bojonegoro | | (0353) 593 3256 - 081 259 061 188
Periklanan : Nurul Amalin 085 851 878 586
Copyright@ © 2012. Beritaguntur.com - Email: guntur_pusat@yahoo.co.id
Website Resmi Berita Nasional Tabloidguntur.com@ AGUS KUPRIT