Reporter : Agus.Setiyadi
Bojonegoro Guntur,- Jumlah kasus HIV/Aids di Kabupaten Bojonegoro tiga bulan terakhir ini
mengalami peningkatan. Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Bojonegoro, M. Ihsan mengatakan,
salah satu faktor pemicu kondisi tersebut adalah faktor hubungan
heteroseksual atau biasa disebut dengan transaksi seksual.
Catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, tiga bulan terakhir tahun 2012 ini yakni, pada bulan Mei tercatat sebanyak 7 Pengidap HIV/Aids, bulan Juni 10 Pengidap dan pada Bulan Juli 15 Pengidap. Dengan total pada tahun ini sebanyak 55 Pengidap HIV/Aids. "Yang menjadi prihatin di Bojonegoro belum ada obat yang bisa menyembuhkan penderita, tapi hanya berusaha memperpanjang usia pengidap," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Bojonegoro, M. Ihsan, Kamis (6/9/2012)
Sebagian besar, lanjut Ihsan, pengidap virus mematikan itu warga Bojonegoro yang masih berusia produktif yaitu antara 15-45 tahun. Mereka sebelumnya sebagian besar pekerja yang mempunyai resiko terjangkit virus HIV tinggi. "Biasanya pulang bekerja di luar Kabupaten Bojonegoro," lanjutnya.
Catatan beritajatim.com, terakhir lima pasien HIV/Aids yang menjalani perawatan di RSUD Kabupaten Bojonegoro. Dari lima pasien itu salah satunya dalam kondisi kritis. Mereka dirawat di ruang isolasi yang telah disediakan. Pasien HIV itu berasal dari Kecamatan Sekar, Kedungadem, Kalitidu, Ngraho Kabupaten Bojonegoro.
Direktur RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Kabupaten Bojonegoro, Sunhadi, menjelaskan bahwa, penyebab penularan virus HIV, selain melalui hubungan seksual adalah karena menggunaan jarum suntik bergantian.
Catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, tiga bulan terakhir tahun 2012 ini yakni, pada bulan Mei tercatat sebanyak 7 Pengidap HIV/Aids, bulan Juni 10 Pengidap dan pada Bulan Juli 15 Pengidap. Dengan total pada tahun ini sebanyak 55 Pengidap HIV/Aids. "Yang menjadi prihatin di Bojonegoro belum ada obat yang bisa menyembuhkan penderita, tapi hanya berusaha memperpanjang usia pengidap," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Bojonegoro, M. Ihsan, Kamis (6/9/2012)
Sebagian besar, lanjut Ihsan, pengidap virus mematikan itu warga Bojonegoro yang masih berusia produktif yaitu antara 15-45 tahun. Mereka sebelumnya sebagian besar pekerja yang mempunyai resiko terjangkit virus HIV tinggi. "Biasanya pulang bekerja di luar Kabupaten Bojonegoro," lanjutnya.
Catatan beritajatim.com, terakhir lima pasien HIV/Aids yang menjalani perawatan di RSUD Kabupaten Bojonegoro. Dari lima pasien itu salah satunya dalam kondisi kritis. Mereka dirawat di ruang isolasi yang telah disediakan. Pasien HIV itu berasal dari Kecamatan Sekar, Kedungadem, Kalitidu, Ngraho Kabupaten Bojonegoro.
Direktur RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Kabupaten Bojonegoro, Sunhadi, menjelaskan bahwa, penyebab penularan virus HIV, selain melalui hubungan seksual adalah karena menggunaan jarum suntik bergantian.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !