Reporter :Skm
Tabloidguntur.com - Pelajar merupakan aset penting dalam menentukan kemajuan suatu bangsa. Sehingga diperlukan karakter pelajar yang tangguh dan responsif dalam menghadapi persaingan dan tantangan masyarakat internasional.
“Oleh karena itu diperlukan adanya upaya untuk meningkatkan kualitas pelajar dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, serta penguatan jiwa kepemimpinan,” kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Profesor Musliar Kasim, saat membuka ASEAN Student Exchange at Secondary School Level Programme (ASESSLP), bertajuk Promoting Indigenous Wisdom Towards ASEAN Community, di Kalasan Ballroom, Hotel Quality, Yogyakarta.
Ditambahkan, ASESSLP diisi dengan beebagai bentuk kegiatan, seperti pertukaran
siswa dan budaya, kegiatan pameran karya inovatif, diskusi kelompok,
interaksi dengan pelajar setempat, pentas seni dan budaya, kunjungan
sosial budaya, serta kegiatan api unggun. Berbagai kegiatan tersebut tidak lain dalam rangka meningkatkan pengetahuan, wawasan, kreatifitas, membentuk kepribadian dan karakter siswa, sekaligus sebagai sarana pembentukan komunitas pelajar ASEAN.
“Kegiatan-kegiatan itu akan meningkatkan pengetahuan, wawasan, kreatifitas, akan membentuk kepribadian dan karakter siswa, serta sebagai sarana pembentukan komunitas pelajar ASEAN,” harap Wamendikbud Musliar Kasim.
Sementara Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, melalui Wakil Gubernur Paku Alam IX, mengapresiasi tinggi atas kunjungan para siswa dan guru se-ASEAN serta dari Timor Leste ke Indonesia, khususnya di Yogyakarta.
“Kegiatan tingkat ASEAN ini hendaknya dapat menjadikan siswa aktif berdiskusi, saling bertukar informasi dan pengalaman, sehingga membawa pesan dan kesan yang menarik tentang DIY,” harapnya.
Sultan kepada peserta ASESSLP juga bercerita, meski luas wilayahnya terbatas, namun Yogyakarta mempunyai predikat sebagai kota pendidikan, kota wisata, kota budaya dan kota perjuangan. Berbagai predikat tersebut senantiasa selalu diupayakan untuk memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan ASESSLP dihadiri Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktur Jenderal Kerjasama Fungsional ASEAN Kementerian Luar Negeri, dan Kepala Dinas Pendidikan DIY. Diikuti guru dan siswa utusan dari 9 negara anggota ASEAN, ditambah 188 siswa pelajar SMA dan SMK, serta 38 guru pendamping utusan dari Timor Leste. (skm/ist/rsd).
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !