LAMONGAN Tabloidguntur.com - Wakil
Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul, menghadiri kegiatan Pembinaan dan Peningkatan Kualitas Ustadz
Madrasah se Kelompok Kerja Madrasah Diniyah (KKMD) Lamongan di Gedung
Ikataan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI).Di kesempatan itu dia
menegaskan peran madrasah diniyah (madin) sebagai warisan para kiai
terdahulu tidak bisa dianaktirikan dari kebijakan pendidikan nasional.
“Karena
pentingnya peran madin ini bagi dunia pendidikan, bersama Gubernur
Jatim Pakde Karwo, ada kebijakan untuk memberikan bantuan semacam Bosda,
“ ujarnya.
Terkait Program itu, Gus Ipul juga berharap bisa ada sharing
pendanaan dari Pemkab Lamongan. Program ini oleh pemprov jatim sendiri
dilakukan melalui kegiatan Badan Penyelenggaraan Pendidikan Diniyah dan Guru Swasta (BPPDGS).
Madin,
menurut Gus Ipul, adalah hasil adopsi pembelajaran yang diterima oleh
kiai-kiai terdahulu saat di timur tengah. Yakni sebagai metode agar
agama bisa diterima masyarakat dan generasi baru muslim dengan tetap
mempertimbangkan kearifan local Indonesia.
“Kegiatan
pembelajaran di madin adalah bagian dari strategi dakwah para kiai
terdahulu, “ kata dia.
Karena itu, lanjutnya, ada kebijakan dari Pemprov
Jatim untuk memberikan banuan operasioanal bagi madin dengan sejumlah
perbaikan pengelolaannya. Yakni agar nilai-nilai lama tetap
dipertahankan, namun nilai-nilai baru yang baik dalam Iptek agar juga
diserap.
Fadeli
juga menyebut peran yang tidak kecil dari madin. Lewat caranya sendiri,
para guru madin memberi keseimbangan dalam pendidikan di Lamongan.
Yakni melalui pembelajaran di bidang agama.Data dari Kementerian Agama (Kemenag) di Lamongan, bantuan BPPDGS di Lamongan diberikan
senilai total Rp 10.844.700.000.
Yakni diberikan pada 769 lembaga
pendidikan Madin Ula (setingkat SD) dari sejumlah 924 lembaga yang ada.
Dengan jumlah santri yang menerima sebanyak 50.833 orang dan guru
penerima sebanyak 1.439 orang.
Kemudian
untuk lembaga Madin Wustho, diberikan kepada 200 lembaga dari sejumlah
265 lembaga yang ada. Bantuan ini diberikan kepada 12.503 santri Madin
Wustho dan 371 guru. Untuk santri Ula, program ini diberikan Rp 15
ribu/orang/bulan. Santri Wustho menerima Rp 25 ribu/orang/bulan dan
untuk guru semua jenjang menerima Rp 300 ribu/orang/bulan.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !