Reporter :
AGUS SETIYADI
Beritaguntur.com - Pelaksanaan Pemilihan
Kepala Desa (Pilkades) Tambaharjo, Kecamatan
Kanor, sepertinya dapat menjadi percontohan pilkades lain di
Bojonegoro.Sebab pilkades di wilayah bantaran Sungai Bengawan Solo ini
panitia
Pilkades tidak menyediakan uang saku (thuk) bagi pemilih yang datang ke
tempat pemungutan suara (TPS) untuk menggunakan hak pilihnya.
Namun demikian masyarakat tetap sangat antusias menggunakan hak
pilihnya. Mereka berbondong-bondong mendatangi Balai Desa Tambahrejo untuk
mencoblos.Terbukti sejak waktu pencoblosan di buka pukul 08.00 WIB, pada pukul
10.00 WIB jumlah warga yang menggunakan hak pilihnya telah mencapai 1500
orang, dari jumlah hak pilih sebanyak 2274 orang.
Dari pantauanwartawan Duta di Lokasi, ada beberapa hal yang menjadikan tingginya tingkat
kehadiran masyarakat Tambahrejo dalam menggunakan hak pilihnya meski
tanpa uang thuk yang lazim diberikan sebagai pengganti uang kerja
seperti desa-desa lain di Bojonegoro.Yakni dalam Pilkades ini, panitia pilkades melibatkan para tim sukses
masing-masing calon sebagai penerima tamu.
Mereka menyambut para
pemilih yang datang ke balai desa untuk menggunakan hak pilihnya. Selain
itu, masing-masing calon juga menyediakan mobilisasi untuk mengangkut
para pemilih. Dengan konsep setiap mobilisasi pemilih melibatkan
masing-masing calon.
“Dengan begitu para calon tidak saling curiga. Karena masing-masing
tim suksesnya dilibatkan,” kata Camat Kanor, Supi Hariyono ditemui di
sela-sela Pilkades Tambaharjo.Pilkades Tambaharjo ini diikuti dua calon yakni Yanti dengan nomor 1
dan Yoyok Budiyanto dengan nomor 2. Pilkades Tambaharjo ini merupakan
salah satu dari delapan desa yang kepala desanya mengundurkan dari
karena mencalonkan sebagai legislatif (caleg).
Dia berharap, Pilkades Tambahrejo ini dapat menjadi baro meter awal
pilkades di Wilayah Kanor. Karena meski tanpa ada uang ‘thuk’ antusias
masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya sangat tinggi.
“Diharapkan
Pilkades Tambaharjo ini menjadi percontohan pilkades lain khususnya di
wilayah Kanor, sekaligus sebagai persiapan untuk pilkades serentak
mendatang. Karena uang thuk yang biasa diberikan sangat membebani para
calon dan sesuai intruksi bupati maupun aturan dilarang,” pungkas Supi.
Selanjutnya setelah prosesi pencoblosan di lakukan penghitungan suara
yang di mulai pada pukul 13.30 wib dan selesai pada pukul 16.00 wib
dengan hasil Yoyok Budiyanto Memenangi Pilkades Desa Tambahrejo Kecamatan Kanor dengan perolehan suara 1361 suara, dan
Rivalnya Yanti hanya memperoleh suara 666 suara sedangkan suara tidak sah sebanyak 25
suara.
***(AGUS)
***(AGUS)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !