Reporter :
eko/agus
Beritaguntur.com -Pelaksanaan seleksi Ujian Pengisian kekosongan
Perangkat Desa, Kedung Bondo Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro ricuh,
Pasalnya diduga ada indikasi kecurangan didalam proses penjaringan.
Kekosongan
yang meliputi Kepala Dusun (Kasun) Besuki, Kepala Urusan (Kaur)
Keuangan, dan (Kaur) Umum,yang terdiri dari total 44 peserta ujian ini
menyisakan
masalah. Karena dari beberapa calon perangkat yang gagal mengikuti tes
seleksi
menduga, terdapat beberapa kejanggalan dan kecurangan, sehingga
menjadikan
beberapa peserta seleksi menuntut untuk dilakukan pengulangan ujian
kembali.
Karena tidak terima dengan kecurangan tersebut,
sehingga para peserta yang gagal seleksi, melakukan Demo dengan mengajak
sekitar seratus warga lebih, mendatangi Balai Desa untuk menuntut dan
mendapatkan sebuah keadilan,karena mereka menduga ujian ini adalah cacat hukum.
Dikatakan oleh salah satu calon peserta yang tidak mau di sebutkan namanya,bahwasannya seleksi
ujian tulis yang tidak demokratis ini akan dapat mencederai
demokrasi yang sedang berlangsung di Indonesia pada umumnya dan di Desa Kedungbondo pada khususnya.
Berbagai bukti indikasi kecurangan soal dibeberkan
dengan menunjukkan adanya titik yang di curigai peserta titik tersebut adalah kode jawaban. Dia menjelaskan bahwa soal yang seharusnya rahasia dan
tidak boleh diketahui oleh calon seleksi sebelum pengkoreksiannya
berakhir.
Tetapi faktanya sebagian calon seleksi sudah ada yang
dibocori dengan kode titik-titik. Titik-titik tersebut dimulai dengan jumlah
empat mengarah pada jawaban A, titik yang berjumlah lima mengarah jawaban B,
titik yang berjumlah enam mengarah jawaban C dan titik yang berjumlah tujuh
mengarah jawaban D.Suasan adu mulut pun tidak terhindarkan ketika
Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Balen mencoba menengahi, beliau berharap aksi
yang dilakukan masyarakat tersebut benar – benar mampu membawa aspirasi.
Sehingga masyarakat juga mendapat keadilan mengenai adanya indikasi
kecurangan seleksi tes tulis pemilihan kaur dan kasun didesa kedungbondo ini,
kami tidak bisa menjelaskan, karna sudah ada tim independen yang membuat
soal., apakan hal itu benar, kebenarannya biarlah tim independen yang
menjelaskan.
Setelah
mendengar jawaban, masa tidak terima dan tetap
meminta penjelasan sampai mengaku siapa promotor atau dalang yang
bermain
dibelakang sehingga soal yang dibuat bisa dibocorkan. Masa akan
menghalangi Tim
Independen keluar dari Desanya selama kecurangan tesebut tidak
dijelaskan,dan sampai berita ini di terbitkan,permasalahan ini masih
dalam proses Tinjauan ulang oleh pihak Terkait.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !