Tabloidguntur.com -Mendekati musim hujan, yang mulai turun beberapa hari belakangan,
kita khususnya warga Bojonegoro mulai dihantui rasa was-was akan datangnya
banjir. Banjir yang seolah-olah sudah menjadi langganan saat hujan
turun, memang benar-benar merepotkan.
Bojonegoro Salah satu Kabupaten yang di lewati sungai bengawan solo , yang tiap tahun
kebanjiran. Masih terbayang oleh kita banjir bandang yang terjadi tahun
2007, dimana hamper seluruh Desa Di Pinggiran Bengawan di Bojonegoro terendam air.
Para ahli mengatakan kalau ini
semua terjadi karena pemanasan global (global warming), entah itu benar
atau tidak tetapi prilaku kita terhadap lingkungan sekitar kita juga
mempengaruhi.
Beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menghadapi banjir:
- Mengeruk sungai/kali dan saluran air yang ada di sekitar kita, sebaiknya jangan nungguin pemerintah yang melakukan, percuma kalau ditungguin kelamaan.
- Membuat sumur resapan air di sekitar rumah kita
- Membuat lubang-lubang biopori
- Memperlebar dan merehabilitasi kali/sungai, untuk menambah kapasitas sungai dalam menampung debit air
- Jangan membuang sampah di sungai atau saluran air
Dan kalau kita terhadang/terkena banjir, yang perlu diperhatikan adalah:
- Jangan panic
- Utamakan keselamatan diri kita dan keluarga, terutama anak-anak yang masih kecil dan balita.
- Amankan surat-surat berharga dan file yang penting, seperti surat tanah, ijazah, kartu keluarga, dll.
- Cabut dan pindahkan semua barang elektronik, turunkan sekring listrik agar tidak terjadi konsleting listrik dan kesetrum.
- Kita bisa membuat tanggul penahan air sementara di depan pintu rumah kita dari semen, agar air yang masuk kedalam tidak terlalu banyak.
- Kalau kita ada dijalan dan terhadang banjir, lebih baik tidak memaksakan diri untuk menerobos jika dirasakan berbahaya. Motor atau mobil kita bisa terendam air, kalau sampai turun mesinkan lumayan bikin repot. Lebih baik ambil rute lain.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !