Reporter :
Riyanto/Hajir
Ngawi Tabloidguntur.com - Kabupaten Ngawi masih menjadi gudang atlet jujistu. Terbukti Devi
Ambarini, mampu membalik prediksi dalam Open Tournament Jujitsu tingkat
nasional di Gedung Eko Kapti, kemarin.
Devi menjadi yang terbaik di
kelas 60 kilogram putri atau kelas E setelah di final berhasil
mengalahkan Hikmah Firdasari dari Blitar. “Petarungan cukup sengit dan
setelah main dua ronde Devi mampu mengalahkan lawannya dari Blitar
dengan kuncian,” kata Ketua KONI Ngawi, Rochmad Suprasono, kepada Radar
Ngawi, kemarin.
Dijelaskan Soni sapaan akrab Rochmad Suprasono, Ngawi nyaris
kehilangan muka jika Devi tak mampu menaklukkan wakil dari Blitar..
Namun dengan kemenangan Devi, kata dia, mengukuhkan Ngawi sebagai kota
beladiri yang diperhitungkan di Jatim bahkan secara nasional.
“Ini bukti
dari pembinaan yang dilakukan seiama ini,” ungkapnya.
Hasil lainnya untuk juara pertama di kelas A putra direbut Roso
Nugroho dari Tarakan sedangkan Sunoto menjuarai kelas B putra. Di kelas
C, Johan Muliya dari Tarakan berhasil menjadi yang tertangguh. Dan
juara di kelas B putri direbut Dewi Fitri R dari Blitar serta di kelas C
putri Risa Wstanti dari Blitar menjadi yang terbaik.
“Penampilan
atlet-atlet di turnamen ini luar biasa, dan ini sebagai tolak ukur dari
pelatihan yang selama ini kami berikan,” ungkapnya.
Bupati Budi Sulistyono mengatakan, Ngawi potensial di bidang
beladiri, baik itu tinju, pencak silat maupun jujitsu. Terbukti
sejumlah atlet dari Ngawi selama ini berhasil menjadi juara di berbagai
kejuaraan. Pun dalam even nasional itu dia berharap akan lebih banyak
bibit unggul yang muncul. sehingga Ngawi bisa mengukuhkan diri sebagai
gudangnya atlet dibidang ol ahraga beladiri.
Mengingat daerah lain
seperti Jakarta, Solo, Bali, Surabaya, dan sejumlah kota besar di pulau
Jawa juga memiliki atlet yang mumpuni.
“Dengan even ini diharapkan
banyak bibit-bibit baru yang bermunculan, dan memiliki skill yang bagus.
Sehingga dalam porprov nanti atlet kita mampu menyabet medali di cabor
beladiri,” ungkapnya.
Banyaknya perwakilan yang datang dari berbagai penjuru Indonesia ke
Ngawi membuktikan even yang digelar Pemkab Ngawi itu tidak lepas dari
bentuk pembinaan yang telah dilakukan. Karena dengan sering digelarnya
even, kemampuan atlet semakin terasah.
Sehingga saat bertanding nanti
setidaknya mereka bias mengukur kemampuan lawannya dan melakukan
evaluasi jika kemampuannya masih belum maksimal “Even pertama ini masih
pengenalan. Dan tidak menutup kemungkinan akan dipatenkan menjadi even
tahunan. Dengan harapan bibit-bibit unggul asal Ngawi bermunculan
terutama yang memiliki bakat terpendam,” tegasnya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !