Foto : BBLK Surabaya |
Reporter : SLAMET
LAMONGAN Tabloidguntur.com - Banyaknya
kejadian serangan difteri di Jatim sehingga menjadikan dinyatakan masuk
kejadian luar biasa (KLB) terhadap penyakit ini sejak 10 Oktober 2011.
Meski demikian, Lamongan terhitung masih aman dari penyakit yang terjadi
akibat bakteri yang bersumber dari corynebacterium diphtheria tersebut.
Merujuk data yang disampaikan Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PLP)
Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamongan Chadin Annas melalui Kabag Humas dan
Infokom Mohammad Zamroni, sampai dengan awal November ini tercatat
suspect difteri sebanyak enam orang. Sedikit diatas suspect tahun lalu
yang tercatat empat orang.
“Semua
suspect disperi di Lamongan sudah periksakan di Balai Besar
Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya. Dari hasil pemeriksaan itu,
semua suspect difteri di Lamongan dinyatakan negatif, “ ungkap dia.
Meski
demikian, untuk mencegah tersebarnya penyakit ini, Dinkes tetap
menjalankan prosedur tetap penanganan suspect difeteri. Yakni untuk 20
orang yang ditengarai pernah melakukan kontak dengan suspect, sampel
dari hidung dan tenggorokan mereka dikirimkan ke BBLK untuk diperiksa.
Selain
itu, pencegahan secara dini dilakukan dengan pemberian imunisasi DPT
(difteri pertusis tetanus) secara gratis sebanyak tiga kali di posyandu.
Dinkes juga memberikan vaksinasi pada siswa SD yang kedapatan belum
pernah diimunisasi.
Di
tahun 2011, empat kejadian suspect difetri terjadi di empat kecamatan
berbeda. Yakni Kecamatan Deket, Turi, Ngimbang dan Laren. Sementara enam
kejadian suspect difteri di tahun ini terjadi di lima kecamatan. Yakni
Kecamatan Solokuro, Karanggeneng, Tikung, Lamongan dan Ngimbang. [Sl]
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !