Headlines News :
Home » » Indonesia Masih Surplus Jagung

Indonesia Masih Surplus Jagung

Written By Unknown on Jumat, 16 November 2012 | 1:00:00 AM

Reporter : RIYANTO

NGANJUK Tabloidguntur.com -Kementerian Pertanian menyebut Indonesia surplus jagung, sehingga masih mencukupi untuk kebutuhan dalam negeri. "Indonesia masih surplus untuk tanaman jagung. Kami prediksikan bisa tumbuh antara dua hingga empat juta ton untuk tahun ini," kata Direktur Budidaya Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Rahman Pinem saat berkunjung ke Nganjuk, Jawa Timur.

Rahman, yang hadir dalam acara deklarasi Kabupaten Nganjuk sebagai penghasilan tanaman jagung, mengatakan bahwa produksi jagung dalam negeri cukup melimpah. Sampai saat ini, produksi jagung nasional mencapai 17,6 juta ton pipilan kering dengan luas panen 4,8 juta hektare (ha). Jumlah itu lebih besar jika dibandingkan dengan produksi tahun lalu, 2011 yang hanya 17,6 juta ton.

“Indonesia ingin menjadi negara swasembada jagung. Untuk program tersebut, ia mengemukakan, diproyeksikan pertumbuan naik sampai 7,74 persen. Kami terus dorong untuk tetap swasembada jagung. Kami juga mendukung upaya pemerintah daerah untuk ikut mempertahankan program nasional swasembada 2014," katanya.

Walaupun surplus, ia mengakui Indonesia masih impor untuk jagung. Hal itu dikarenakan produksi yang minim. Pemerintah pun saat ini berusaha untuk membatasi kuota impor jagung. Pada tahun ini, 2012 hanya 1 juta ton, turun 68,2 persen dari tahun lalu (2011) yang mencapai 3,144 juta ton. 

 "Impor jagung itu hanya tertentu, dimana produksi sedikit. Untuk itu, ini (targetan untuk swasemada jagung) ini adalah tantangan dan harus disukseskan, Permintaan untuk jagung di dalam negeri cukup besar. Pemerintah juga memprediksi kebutuhan jagung untuk pakan ternak juga cukup besar. Untuk bahan baku pakan ternak kebutuhannya sampai 13,5 juta ton yang terdiri terdiri dari 12,3 juta ton untuk pakan unggas dan 1,2 juta ton pakan ikan dan udang. " ujarnya.

Selama ini, Pulau Jawa masih menjadi sentra tanaman jagung. Untuk rencana swasemda jagung, pemerintah juga mulai melirik lahan di luar Pulau Jawa. Ia juga mengakui, para petani saat ini masih sering mengeluhkan murahnya harga jagung. Terlebih lagi, saat panen raya, harga jagung akan jatuh, bahkan sampai di harga sekitar Rp2.000 per kilogram.

Untuk itu, Kementerian Pertanian berencana untuk melakukan kesepakatan dengan para pengusaha yang dilakukan dengan para petani, agar keduanya untung. Petani bisa mendapatkan keuntungan dari tanaman yang dikelolanya, sementara pengusaha juga tidak menderita kerugian.

Sementara itu Bupati Nganjuk, Drs H Taufiqurrahman, mengatakan bahwa potensi lahan jagung di Nganjuk masih cukup luas. Pada tahun 2012 ini, Kabupaten Nganjuk telah panen jagung baik di lahan sawah maupun hutan. 

"Tahun ini kami panen jagung sampai 29.000ektare. Lahan di kami ada yang dari sawah sampai 38 ribu hektare dan jagung ini sangat menjanjikan," kata Taufiq.

Taufiq mengaku tidak mempermasalahkan tentang ciri khas. Selama ini, Kabupaten Nganjuk dikenal sebagai penghasil bawang merah, dan pihaknya tidak khawatir dengan adanya deklarasi jagung produksi khas pertanian dari Nganjuk. [Ry]
 
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Head Office : Gg.Koramil No.28 Kapas - Bojonegoro | | (0353) 593 3256 - 081 259 061 188
Periklanan : Nurul Amalin 085 851 878 586
Copyright@ © 2012. Beritaguntur.com - Email: guntur_pusat@yahoo.co.id
Website Resmi Berita Nasional Tabloidguntur.com@ AGUS KUPRIT