Kamis 25 Oktober 2012
Reporter : Hadiyanto
REMBANG Tabloidguntur.com-PT. Semen Gresik akan meningkatkan
kapasitas produksinya hingga mencapai 25 juta ton/tahun. Untuk itu akan
dibangun pabrik-pabrik baru guna mewujudkan target tersebut, salah satu
daerah yang akan dibangun pabrik semen baru adalah Kabupaten Rembang.
Menurut Sekretaris PT SG Agung Wiharto
saat diskusi dengan wartawan di Terras Kota Hotel Antika Rembang,Pembangunan pabrik baru harus memenuhi beberapa syarat
seperti ketersediaan bahan baku utama yakni kapur, terletak disisi utara
pulau Jawa karena untuk meringankan ongkos kirim bahan bakar batu bara
yang dikirim dari Kalimantan dan dekat dengan jalan utama.
“Kabupaten Rembang memiliki beberapa syarat tersebut sehingga kami berencana berinvestasi disini,” ujar Agung.
Agung menambahkan PT Semen Gresik
berencana langsung membangun pabrik baru di Kabupaten Rembang setelah
menguasai lahan seluas 300 ha di kabupaten itu. Pendirian pabrik baru
tak perlu menunggu waktu lebih lama meski masih menargetkan pembebasan
lahan tambahan seluas hingga 600 ha lahan. luasan lahan 900 ha merupakan
target jangka panjang agar pabrik bisa beroperasi hingga setidaknya 40
tahun. "Untuk tahap awal kami fokus untuk membebaskan lahan seluas 300
ha. Yang 100 ha untuk kawasan pabrik, sisanya untuk deposit bahan baku
produksi semen," katanya.
Setelah pendirian pabrik baru lolos
Amdal, lanjut Agung, PT SG kini tengah melengkapi perizinan dengan
mengajukan izin usaha pertambangan (IUP) ke pemkab setempat. Dengan
tambahan pabrik baru di Rembang, PT SG nantinya menjadi produsen semen
terbesar di Asia Tenggara.
"Jika pembebasan lahan lancar, tahun
depan pabrik baru akan dibangun, sehingga pada 2016 mendatang pabrik
dengan nilai investasi Rp 4 triliun itu sudah bisa beroperasi. Pabrik
semen di Rembang ditargetkan mampu memproduksi 3 juta ton per tahun,"
jelasnya.
Sementara itu Kepala Departemen Litbang
dan Jaminan Mutu PT SG Rudi Hermawan mengatakan, teknik peledakan dengan
sistim nonel (non electric) sejauh ini dipandang sebagai cara paling
efisien untuk menambang batuan bahan tambang semen jika jadi membuat
pabrik di Kabupaten Rembang.
Rudi Hermawan menimpali perusahaan
menerapkan teknologi desain tambang komprehensif, guna meredam gangguan
getaran dan suara bising. Ia mencontohkan ketika aktivitas menambang di
dekat pemukiman warga, pekerja menggunakan ledakan non elektrikal. Meski
ledakan puluhan kali, namun seperti terdengar hanya sekali, itupun
tidak terlalu keras. Rudi mengklaim kegiatan peledakan sejak pabrik
berada di Gresik dan Tuban, relatif masih terkendali, belum berdampak
signifikan.
Rudi menambahkan, pihaknya kini tengah
mengembangkan cara penambangan dengan sistim surface mining di pabrik
Tuban. Ia mengibaratkan teknik penambangan dengan alat surface miner ini
seperti mengiris aspal lama di jalan. Jika cara ini terbukti efisien,
tidak menutup kemungkinan akan diterapkan di pabrik baru di Rembang.
"PT SG tetap berkomitmen untuk
meminimalisasi dampak yang ditimbulkan baik sosial dan lingkungan. Sabuk
hijau dengan menanam pohon mengelilingi kawasan tambang akan dibuat.
Lokasi bekas tambang juga akan direklamasi," janjinya.
Rudi Hermawan menjelaskan pihaknya rutin
mendatangkan pakar geologi dan pakar air untuk melakukan survei lokasi,
sebelum hingga selama penambangan. Titik pantau sumber air dipasang ke
beberapa titik, untuk mengetahui ada tidaknya penurunan debet.
Menurutnya selama 18 tahun beroperasi di Tuban Jawa Timur, mata air Goa
Srumbo yang berjarak hampir tiga kilo meter dari pabrik masih aman.
Begitupun di Kab. Rembang, Semen Gresik memastikan siap ikut menjaga
sumber air, terutama berskala besar sekelas sumber Kajar Gunem dan
Sumber Semen desa Tahunan Sale. [Hady]
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !