Reporter :
EKO D.Y
BOJONEGORO Beritaguntur.com - Hujan yang terus menerus mengguyur seluruh kawasan Kabupaten
Bojonegoro selama dua hari mengakibatkan 600 hektar sawah terendam
banjir. Berdasarkan hasil pendataan Dinas Pertanian setempat baru dua
Kecamatan yaitu Kecamatan Kepohbaru dan Baureno yang masuk.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro Subekti, mengatakan total
tanaman yang terendam banjir sebanyak 170 ribu Ha, meskipun begitu
tanaman padi di sawah tidak akan rusak bila hanya tegenang banjir dalam
waktu 3 sampai 4 hari.
“ Tanaman tersebut masih bisa bertahan karena hanya tergenang
air,berbeda jika terkena banjir bandang,” ungkap Subekti saat ditemui di
Kantornya, Senin siang (8/4/2013) pukul. 11.00 wib.
Dia katakan,sawah warga yang terkena banjir dan sudah busuk akan ada
petugas sendiri untuk mendata yaitu PHP (Pengamat Hama Penyakit ) yang
ditempatkan di masing-masing kecamatan se Kabupaten Bojonegoro.
“ Sehinggga nanti kita mendapatkan data valid bagi sawah yang
benar-benar terendam air dan menjadi busuk, akan langsung didata dan
dilaporkan,” imbuhnya.
Masih kata Subekti, bahwa sampai saat ini pihaknya belum bisa
memperkirakan berapa besar kerugian petani akibat banjir sebab sampai
saat ini belum ada laporan tertulis. “ Kita berharap banjir kali ini
bisa teratasi dan tidak sampai menimbulkan kerugian bagi masyarakat,”
Tegasnya.
Sumber data dari Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, hingga bulan
Januari 2013. Sawah yang terendam banjir, baik banjir hujan dan Banjir
kiriman dari meluapnya sungai bengawan solo, antara lain :
Kecamatan
Kanor, 949 Ha, Kecamatan Dander, 190 ha, Kecamatan Kapas, 308 ha,
Kecamatan Temayang, 10 ha, Kecamatan Kapohbaru, 189 ha, Kecamatan Balen:
533 ha, Kecamatan Trucuk 270 ha, Kecamatan Bojonegoro 659 ha, Kecamatan
Bureno, 1.492 ha, Kecamatan Malo 85 ha, dan Kecamatan Kalitidu, 363 ha.
*** ( Kup/EKO)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !