Reporter :
Eko Didik Yuswantoro
Bojonegoro Beritaguntur.com -Petani Desa Mojoranu serempak melakukan panen padi, Kamis pagi
(7/3/2013) pukul 07.00 wib, beberapa pekerja (Tukang Engdos) padi
menggunakan alat dos mesin, semua pekerja hanya menggunakan alat sabit
(Clelurit), secara sigap dan cepat mengayunkan sabitnya untuk membabat
tanaman padi yang telah menguning.
“ Panen padi awal musim ini memang
serempak mas, jadi saat ini tampak semua pemilik sawah juga mengerahkan
tenaga engdos,” Ujar Mardi petani warga Mojoranu pada Beritaguntur.com.
Dijelaskan oleh Mardi, bahwa setelah panen padi tersebut, semua
petani langsung mempersiapkan persemaian guna mempercepat proses tanam
kedua, cuaca tahun ini juga sulit diprediksi, hal ini menyebabkan banyak
tanaman padi yang terserang hama/penyakit, seperti wereng coklat, ulat
dan slundep serta adanya penyakit potong leher.
Sementara itu, Endang Sulistiani pemilik sawah yang tertinggal
panennya, mengungkapkan bahwa lahan yang dimiliki merupakan daerah yang
agak tinggi sehingga agak sulit untuk dialiri air, namun upayanya
membuat kedokan sawah yang mudah mendapatkan air telah dilakukan selama 4
tahun, dan hasilnya sekarang telah dapat dengan lancar.
“ seperti yang
mas lihat bahwa padi saya baru berbuah atau masyarakat bilang ambyak,
mungkin 2 minggu lagi panen, tapi kami sudah membuat persemaian , nanti
diharapkan tanamnya bisa bersamaan,” Terangnya singkat.*** (Did/Kup)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !