Bojonegoro Tabloidguntur.com - Kerugian akibat banjir yang merendam wilayah Kabupaten Bojonegoro
Jawa Timur beberapa hari terakhir mengakibatkan kerugian mencapai
miliaran rupiah.Sebab, luapan Sungai Bengawan Solo tidak hanya menggenangi rumah
warga, namun juga menggenangi ratusan hektar lahan pertanian dan
beberapa fasilitas umum.
Data dari Humas Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menyebutkan, total
kerugian akibat banjir tersebut mencapai Rp 12.409.450.000. Hal ini
karena 4.212 hektar tanaman padi milik warga terendam. “Total kerugian
banjir untuk kalkulasi sementara mencapai Rp 12.409.450.000,” ujar
Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kabupaten Bojonegoro,
Machmuddin.
Dijelaskan kerugian ini berdasarkan laporan yang sudah masuk dan
direkap oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Bojonegoro. Luasan areal tanaman padi milik warga di 7 kecamatan yang
terendam mencapai 4.212 hektar dengan rincian sebagai berikut, wilayah
Kecamatan Baureno 412 hektar tanaman padi terendam dan 89 hektar
merupakan tanaman palawija dengan kerugian mencapai Rp 607 juta.
Wilayah Kecamatan Trucuk luasan tanaman padi milik warga yang
terendam berada di 12 desa mencapai 296 hektar tanaman padi 90 hektar
tanaman palawija dengan total kerugian mencapai Rp 1,709 miliar.Ditambahkan, untuk wilayah Kecamatan Kapas banjir merendam 10 desa, dari
jumlah ini areal tanaman padi yang terendam banjir mencapai 679 hektar
dengan total kerugian mencapai Rp 985 juta.
Sementara kerugian banjir di Kecamatan Baureno mencapai Rp2,886
miliar yang terdiri dari 1.157 hektar tanaman padi dan 93 areal tanaman
palawija. Sementara itu untuk wilayah Kabupaten Bojonegoro banjir
merendam 16 kelurahan dan desa dengan kerugian diperkirakan mencapai Rp
1.590.850.000, dengan luasan tanaman padi yang terendam mencapai 493
hektar.
“Untuk wilayah Kecamatan Kanor kerugian belum bisa dikalkulasi
karena masih dalam perhitungan,”lanjutnya.
Machmuddin menambahkan, bahwa kerugian banjir tertinggi di Kecamatan
Baureno yakni mencapai Rp 4.711.600.000. Dikecamatan Baureno banjir
merendam 13 desa dengan rincian areal tanaman padi milik warga yang
terendam banjir mencapai 1.175 hektar, sedangkan tanaman palawija milik
petani yang terendam banjir mencapai 93 hektar.
Banjir akibat luapan sungai bengawan solo ini selain merendam areal
tanaman padi dan palawija juga mengakibatkan 1.824 rumah warga tergenang
selain itu beberapa ternak warga juga harus diungsikan.Berdasarkan data ternak milik warga yang harus diungsikan antara lain
187 ekor kambing dan 408 ekor sapi milik warga. Sedangkan fasilitas
umum seperti gedung-gedung sekolah sejumlah 2 bangunan Taman Kanak-Kanak
5 gedung sekolah .
Fasilitas umum yang terendam banjir ini berada di Kecamatan Kota
Bojonegoro dan Kecamatan Trucuk. Adapun tempat ibadah yang terendam
hanya 3 buah yakni 1 buah masjid dan 2 mushola yang kesemuanya berada di
Kecamatan Kota Bojonegoro. “Untuk ruas jalan poros desa yang terendam
sepanjang 33.897 meter dan 700 meter merupakan jalan yang dibangun oleh
Dinas Pekerjaan Umum,”pungkasnya. [P.Kota]
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !