Rembang Tabloidguntur.com -Pembatasan luas lahan tembakau di Kabupaten
Rembang untuk tahun 2013 oleh PT Sadana dimaksudkan agar tidak terjadi hal-hal
negatif yang timbul karena luas lahan tembakau yang terlalu luas.
Hal tersebut terungkap seusai pertemuan antara
Bupati Rembang H. Moch Salim, M.Hum, Manager Area Produksi PT Sadana Arif Nusa,
Suharto, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Rembang Ir Suratmin,
Kepala Bidang Perkebunan pada Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Rembang,
Ir Yosophat Susilo Hadi dan ketua APTI Rembang Margono di Kediaman Bupati
Rembang beberapa waktu lalu.
Menurut Susilo setelah budidaya tanaman tembakau
di Kabupaten Rembang di dua tahun terakhir ini berhasil, peminatnya semakin
bertambah jika di tahun 2011 hanya sekitar 80 Ha lahan tembakau di tahun 2012
naik menjadi 1000 Ha lahan tembakau sedangkan ditahun 2013 mendatang
diperkirakan mencapai 2000 Ha.
"Biasanya petani tembakau jika tahun
sebelumnya hanya menanam ¼ Ha tembakau, tahun berikutnya mereka ingin nambah
seluas-luasnya, hal ini kalau tidak kita batasi akan berbahaya karena selain
ongkos produksi yang menjadi semakin mahal resikonya juga semakin berlipat,
kami tidak mau petani terjebak oleh hal ini,” ujar Susilo.
Oleh karena itu, lanjut Susilo, tahun 2013 mendatang lahan tembakau petani dibatasi yang tadinya ¼ Ha maksimal menjadi ½ hektar, satu kelompok terdiri dari 4 orang dengan luas lahan minimal dua hektar.
Susilo mengatakan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Rembang telah mendata petani yang akan menanam tembakau untuk tahun 2013.
"Datanya sudah kita serahkan ke PT Sadana, luas lahannya sekitar 2000 Hektar sedangkan untuk kepastiannya berapa luas lahan yang akan disetujui mungkin akan diberikan dibulan januari karena februari akhir atau awal maret sudah mulai bedengan (pembibitan),” jelas Susilo.
Susilo mengungkapkan tahun 2012 diperkirakan total pendapatan petani di Kabupaten Rembang mencapai 35 miliar hal ini disebabkan petani tembakau di Kabupaten Rembang melakukan mitra tanam dengan produsen sehingga harga tembakau relatif stabil dibanding dengan harga tembakau nasional yang anjlok.
"Selain itu ada keuntungan lain yang kita dapat yakni CSR dari mitra tanam, tahun depan mereka akan melakukan pengembangan Kambing Borja di Rembang tepatnya di daerah karang asem, Bulu, sekarang sedang dalam tahap penanaman pohon turi untuk makanan kambing, selain itu mereka juga akan melakukan pengembangan teknologi penanaman padi di sendang mulyo gunem, hal ini menandakan ada dampak lain dari penanaman tembakau di Kabupaten Rembang yakni konservasi lahan yang tadinya tidak produktif bisa ditanami turi untuk pakan ternak” tandas Susilo. [Akbar]
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !