Jum'at 12 Oktober 2012
Reporter : Eko Dy
Tabloidguntur.com - Ratusan pemuda dari Desa Rahayu, Kecamatan Soko mendatangi kantor JOB PPEJ (Join Operating Body Pertamina Petrochina East Java) di wilayah desa tersebut. Kalangan pemuda itu menolak rencana pengobaran sumur migas di wilayahnya. Puluhan warga dengan pengeras suara dan membawa poster yang bertuliskan berbagai kecaman penolakan pengeboran sumur baru, berorasi didepan pintu masuk perusahaan.
Pengunjuk rasa yang sebagian besar pemuda ini juga menghadang kendaraan yang akan masuk ke perusahaan dan mengusir mobil tersebut.Tokoh masyarakat desa Rahayu Sukisno mengatakan. Aksi unjuk rasa ini terkait dampak yang akan ditimbulkan dari pengeboran tersebut. Sementara ijin Amdal untuk pengeboran baru yang rencananya akan dilakukan di Dusun Gandu dan Dusun Kayunan, keduanya ada di Desa setempat belum disosialisasikan kepada warga.
“Kalau memang sudah ada ijin Amdal, Pertamina harus menunjukkan pada kami, dan mensosialisasikanya,” ujar Sukisno.
Selain itu, mereka menganggap selama ini JOB PPEJ belum melibatkan tenaga kerja lokal dalam pengoperasian perusahaan, dan lebih mementingkan tenaga kerja yang berada diluar. Sehingga mereka meminta pertamina juga melibatkan mereka dalam proyek tersebut.
“Kami butuh kerja jangan kompensasi saja yang jumlahnya tak seberapa,” ujar Nuryanto pengunjukrasa lainnya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !