Reporter :
Team
Beritaguntur.com - Sejumlah kantor perbankan dan toko-toko emas di Kota Bojonegoro dan
sekitarnya dijaga anggota Brigade Mobil (Brimob) menjelang Lebaran 2013.
Mereka menggunakan senjata lengkap berikut sepeda motor yang melakukan
patroli dari satu tempat ke tempat lainnya.
Komandan Subden III Detasemen C Satrimob Kepolisian Daerah Jawa Timur, Ajun Komisaris Polisi Edy Suyono, mengatakan pihaknya akan melakukan penjagaan sejak Ahad, 21 Juli 2013 hingga Lebaran selesai. Penjagaan ini untuk mengantisipasi terjadinya tindak kriminalitas. "Personel kami turun dengan aksesoris lengkap," kata Edy dalam acara buka puasa yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen, Bojonegoro, Ahad petang, 21 Juli 2013.
Saat berjaga, para anggota Brimob berpakaian eksklusif dengan baju hitam, berikut rompi anti peluru dan topi baja. Senjata laras panjang ditenteng, dengan sepeda motor jenis trail yang berputar dan keliling kota dan di jalan protokol Kota Bojonegoro. Untuk sementara jumlah anggota yang berkeliling sekitar 30 personel.
Mereka aktif berjaga di sejumlah kantor bank pelat merah dan swasta. Misalnya yang ada di Jalan Untung Suropati, Jalan Sudirman, Jalan Mastrip dan juga di Jalan AKBP Suroko dan di Jalan Teuku Umar. Selain itu, anggota Brimob juga berjaga-jaga di toko emas di Jalan Rajawali, juga di sekitar komplek Pasar Besar Bojonegoro.
Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Jalan Diponegoro, Kota Bojonegoro, juga tidak lepas dari penjagaan anggota Brimob.
Di sebuah bank di Jalan Gajah Mada, para anggota Brimob ini, terlihat ikut memantau pengamanan pegawai Bank yang kemungkinan sedang membantu pengisian untuk di Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Mereka melapis pengamana Satpam Bank yang tengah mengawal staf di Kantor Perbankan.
Para personel Brimob akan dipecah menjadi tiga hingga empat kelompok. Satu kelompok diisi oleh 8 hingga 10 personel lengkap dengan senjata dan sepeda motor trail. Tiap-tiap kelompok diberi daerah pengamanan, dimana mereka akan berputar dari satu kecamatan ke kecamatan lainnya.
Para personel Brimob juga memantau jalur-jalur rawan kriminalitas. Seperti jalur perbatasan antara Bojonegoro-Ngawi, tepatnya di Hutan Watu Jago, Kecamatan Margomulyo—sekitar 65 kilometer dari Kota Bojonegoro. Selain itu, juga di perbatasan antara Bojonegoro menuju ke Cepu, Jawa Tengah, serta perbatasan antara Bojonegoro-Lamongan, tepatnya di Kecamatan Baureno. “Jadi, mereka terus berputar memantau kondisi,” kata Edy Suyono.
Seorang ibu rumah tangga, Warni, mengaku senang dengan kehadiran para anggota Brimob di keramaian pasar dan toko emas. Kehadiran mereka membuat masyarakat tidak waswas dengan ancaman tindak kriminalitas. “Ya, ada ketenangan,” ujar wanita paruh baya asal Kelurahan Ledok Kulon, Bojonegoro ini.
Komandan Subden III Detasemen C Satrimob Kepolisian Daerah Jawa Timur, Ajun Komisaris Polisi Edy Suyono, mengatakan pihaknya akan melakukan penjagaan sejak Ahad, 21 Juli 2013 hingga Lebaran selesai. Penjagaan ini untuk mengantisipasi terjadinya tindak kriminalitas. "Personel kami turun dengan aksesoris lengkap," kata Edy dalam acara buka puasa yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen, Bojonegoro, Ahad petang, 21 Juli 2013.
Saat berjaga, para anggota Brimob berpakaian eksklusif dengan baju hitam, berikut rompi anti peluru dan topi baja. Senjata laras panjang ditenteng, dengan sepeda motor jenis trail yang berputar dan keliling kota dan di jalan protokol Kota Bojonegoro. Untuk sementara jumlah anggota yang berkeliling sekitar 30 personel.
Mereka aktif berjaga di sejumlah kantor bank pelat merah dan swasta. Misalnya yang ada di Jalan Untung Suropati, Jalan Sudirman, Jalan Mastrip dan juga di Jalan AKBP Suroko dan di Jalan Teuku Umar. Selain itu, anggota Brimob juga berjaga-jaga di toko emas di Jalan Rajawali, juga di sekitar komplek Pasar Besar Bojonegoro.
Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Jalan Diponegoro, Kota Bojonegoro, juga tidak lepas dari penjagaan anggota Brimob.
Di sebuah bank di Jalan Gajah Mada, para anggota Brimob ini, terlihat ikut memantau pengamanan pegawai Bank yang kemungkinan sedang membantu pengisian untuk di Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Mereka melapis pengamana Satpam Bank yang tengah mengawal staf di Kantor Perbankan.
Para personel Brimob akan dipecah menjadi tiga hingga empat kelompok. Satu kelompok diisi oleh 8 hingga 10 personel lengkap dengan senjata dan sepeda motor trail. Tiap-tiap kelompok diberi daerah pengamanan, dimana mereka akan berputar dari satu kecamatan ke kecamatan lainnya.
Para personel Brimob juga memantau jalur-jalur rawan kriminalitas. Seperti jalur perbatasan antara Bojonegoro-Ngawi, tepatnya di Hutan Watu Jago, Kecamatan Margomulyo—sekitar 65 kilometer dari Kota Bojonegoro. Selain itu, juga di perbatasan antara Bojonegoro menuju ke Cepu, Jawa Tengah, serta perbatasan antara Bojonegoro-Lamongan, tepatnya di Kecamatan Baureno. “Jadi, mereka terus berputar memantau kondisi,” kata Edy Suyono.
Seorang ibu rumah tangga, Warni, mengaku senang dengan kehadiran para anggota Brimob di keramaian pasar dan toko emas. Kehadiran mereka membuat masyarakat tidak waswas dengan ancaman tindak kriminalitas. “Ya, ada ketenangan,” ujar wanita paruh baya asal Kelurahan Ledok Kulon, Bojonegoro ini.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !